8 Pelajaran Hidup Sederhana dari Orang-Orang Super Kaya Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com – Mungkin banyak di antara kita yang terlanjur mengidentikkan hidup sederhana dengan kondisi miskin atau kurang uang. Tampilan sederhana dinilai kurang bergaya, bahkan dianggap tidak punya modal. Diakui atau tidak, masih banyak kalangan yang beranggapan bahwa uang yang melimpah ruah perlu ditunjukkan dalam bentuk penampilan yang serba wah. Sebenarnya, hal itu bukan sebuah persoalan selama uang yang menjadi modal penampilan tersebut berasal dari hasil kerja keras yang halal. Bukan uang hasil korupsi apalagi hasil menipu orang. Namun, tahukah Anda, para orang super kaya yang ada di dunia ini justru menampilkan gaya hidup yang sederhana?

Di era media sosial di mana banyak orang seolah berlomba memamerkan segala hal, para super kaya ini justru menjalankan gaya hidup yang tetap sederhana, hemat dan efisien. Mereka memilih fokus pada apa hal-hal yang lebih penting dalam hidup, ketimbang menghabiskan waktu dan uang mengurusi penampilan dan hal-hal tersier lain.

Bisa jadi, itulah rahasia mengapa mereka bisa mencapai kemakmuran hingga di tingkat luar biasa. Inilah 8 pelajaran yang bisa kita pelajari dari gaya hidup sederhana orang-orang super kaya dunia, yang disarikan dari berbagai sumber:

1.Mereka hidup di bawah kemampuan Warren Buffet punya uang lebih dari 68,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan harga fantastis yang dia inginkan. Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah lama yang dia beli tahun 1958 seharga 31.500 dollar AS sampai saat ini.

Hal yang serupa ditunjukkan oleh Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan 51,5 miliar dollar AS. Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar. Namun, Zuckerberg sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga 30.000 dollar AS.

2.Mereka tidak mendewakan penampilan Bila Anda perhatikan, orang-orang super kaya yang jenius itu justru tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan luar mereka. Lihat saja penampilan Steve Jobs dengan T-shirt hitam kemana-mana. Juga Zuckerberg yang nyaman saja dengan kaos oblong berwarna abu-abu dan celana jeans.

Mereka memilih strategi seefisien mungkin terutama untuk hal-hal yang kurang mendasar seperti “pakaian apa yang perlu dikenakan hari ini”. Dengan menghemat waktu dan energi memikirkan hal-hal kurang penting, orang-orang superkaya ini bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis. Selain itu, berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk penampilan.

3.Mereka senang beramal Para orang superkaya dunia senang beramal. Bill Gates, pendiri dan pemilik Microsoft dan tercatat sebagai orang paling kaya sedunia, sudah dikenal sebagai pribadi yang suka sekali beramal. Tahun 2017 ini, Bill Gates menyumbangkan sekitar 4,6 juta dollar AS untuk kegiatan kemanusiaan. Nilai donasi itu adalah yang terbesar yang dikeluarkan oleh Gates dalam 17 tahun terakhir.

Bill Gates memberi pelajaran penting tentang menjadi kaya: mereka yang benar-benar kaya adalah mereka yang senang memberi. Sejauh ini, Bill Gates mencatat kekayaan senilai 90 miliar dollar AS atau Rp 1.200-an triliun. Bukan hanya Bill Gates yang senang beramal. Orang superkaya lain seperti Buffet, George Soros, sampai Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shops, juga dikenal sebagai pesohor kaya raya yang senang berbagi pada sesama.

4.Mereka membawa bekal makan siang Anda pasti sudah sering membaca betapa besar nilai penghematan hanya dari kebiasaan membawa bekal makan siang dari rumah? Membawa bekal makan siang dari rumah bukan cuma membantu Anda lebih hemat uang jajan, tapi juga bisa menghemat waktu Anda dari kebingungan mencari tempat makan yang tepat saat jam makan siang tiba.

Anda bisa lebih fokus memakai waktu tersebut untuk melakukan hal lain yang lebih penting. Charlie Ergen, pemilik Dish Network, yang memiliki kekayaan bersih 14,4 miliar dollar AS, sampai hari ini masih rajin membawa bekal makan siang dari rumah berisi sandwich dan minuman ringan setiap berangkat ke kantor. Bukan cuma itu, Ergen juga berbagi kamar dengan kolega kerja ketika tengah berdinas ke luar kota.

5.Mereka tidak manja Banyak kalangan yang baru kaya sudah merasa berhak atas kenyamanan tingkat tinggi. Misalnya, membawa mobil pribadi kemana-mana walau terhadang macet yang sering tidak masuk akal. Ingvar Kampard, pendiri IKEA, yang memiliki kekayaan bersih 39,3 miliar dollar AS, sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja memakai transportasi umum kemana-mana.

Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Kampard tidak merasa harus mengubah gaya hidupnya menjadi serba wah. Kampard masih senang bepergian menumpang pesawat kelas ekonomi dan makan siang di kafetaria bersama karyawan-karyawannya dan naik bus kemana-mana.

6.Mereka pendukung hidup hemat energi Para orang super kaya selalu menyukai konsep hidup efisien dan hemat energi. Salah satu orang taipan terkenal asal India, Azem Premji . Premji yang memiliki Wipro Ltd dan kekayaan bersih 16,6 miliar dollar AS, rajin mengingatkan para karyawannya agar tidak lupa mematikan lampu setelah selesai dipakai.

Premji juga asyik-asyik saja kemana-mana menumpangi pesawat kelas ekonomi dan menyetir mobil bekas.

7.Mereka selalu membayar lunas utang kartu kredit Para super kaya jarang membawa uang tunai dalam jumlah besar. Mengutip Bussiness Insider, para orang super kaya lebih nyaman membawa uang tunai seperlunya sesuai dengan kebutuhan.

Mereka juga pengguna kartu kredit yang cerdas dengan selalu membayar penuh tagihan kartu kredit supaya tidak perlu membayar bunga kart kredit yang mahal. Para orang super kaya ini selalu menerapkan strategi yang jeli dalam mengelola uang mereka supaya bisa mereka gunakan seoptimal mungkin.

8.Mereka rendah hati Ada ungkapan, orang kaya baru biasanya yang lebih “ngotot” menunjukkan kekayaan mereka. Didukung oleh media sosial, para OKB ini tidak sungkan memamerkan segala hal yang mereka anggap sebagai penanda status sosial dan kekayaan yang mereka miliki. Nah, bagaimana dengan mereka yang memang sungguh-sungguh kaya? Kebanyakan orang yang super kaya, justru enggan memamerkan kekayaan mereka.

Para taipan yang super kaya justru lebih sering bersikap rendah hati. Contohlah pendiri Zara, Amancio Ortega yang tercatat sebagai orang terkaya nomer tiga di dunia dengan kekayaan 82,3 miliar dollar AS. Memiliki kekayaan berlimpah tidak mengubah gaya hidup Ortega menjadi super wah. Dia tidak segan bergabung dengan para karyawannya di kantor pusat Zara untuk makan siang di kafetaria. Penampilan Ortega juga sederhana dengan memakai blazer biru, kemeja putih dan celana abu-abu.

 Walau memiliki jet pribadi seharga 45 juta dollar AS, Ortega jarang memakainya karena waktunya sudah habis untuk bekerja.

Editor Aprillia Ika

Sumbe rHaloMoney.co.id

#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif #menabung #yukinvestasi

Mau Jadi Pebisnis? Ini 5 Tips dari Presiden Inter Milan

Jakarta, IDN Times – Kamu mau jadi pengusaha? Sudah kebayang belum mau usaha apa dan bagaimana usaha kamu nantinya? Atau kamu sudah punya rancangang bisnis tapi kamu belum punya modalnya?

Dalam acara Suara Millenial by IDN Times, pebisnis sekaligus Ketua INASGOC Erick Thohir berbagi tips menjadi pengusaha. Perlu kamu tahu, Erick sudah mulai berjualan sejak usia 9 tahun lho. Ini dia 5 tips dari Erick Thohir.

1. Mulai bisnis dari hal yang kamu suka

Mau Jadi Pebisnis? Ini 5 Tips dari Presiden Inter MilanIlustrasi online shop (Pixabay/fancycrave1)

Kamu yang menyukai sport mungkin tahu bahwa Erick punya beberapa klub olahraga, seperti Satria Muda, DC United, Philadelphia 76ers hingga Inter Milan. Erick juga punya sejumlah bisnis di bidang media. Ia pun mengaku, kedua bidang itu adalah hal yang ia suka.

“Teori saya, kalau kita mencintai sesuatu, itu bisa jadi bisnis. Kebetulan saya senang di media dan sport, saya pulang malam, bangun pagi, itu yg buat saya jadi kurus karena kecintaan dari usaha itu,” katanya kepada IDN Times.

2. Uang nomor dua, yang penting visi misi bisnis kamu

Mau Jadi Pebisnis? Ini 5 Tips dari Presiden Inter MilanIlustrasi (Pixabay)

Jangan patah semangat kalau kamu tidak punya modal untuk membuka usaha. Presiden Inter Milan ini mengingatkan agar kamu fokus dalam menciptakan visi-misi bisnis. Katanya, ketika kamu bisa membuat orang percaya dengan visi-misi usaha kamu, maka uang akan datang.

“Duit uang nomor dua, apalagi sekarang ada investasi, crowdfunding. Uang bisa dicari. Kalau orang percaya sama bisnis kita, visi kita, uang akan datang,” ujarnya.

3. Jangan ikut-ikutan dan buka bisnis yang gak sesuai passion kamu

Mau Jadi Pebisnis? Ini 5 Tips dari Presiden Inter MilanIlustrasi pebisnis (Unsplash/ Olu Eletu)

Erick juga berpesan agar kamu tidak ikut-ikutan tren usaha yang ada atau malah membuka usaha yang kamu tidak suka. Pilih usaha yang kamu yakin dan suka.

“Saya rasa bisnis itu sesuatu yang unik. Tiap orang punya garisnya sendiri. Kadang kalau kita ikut-ikuatan malah gagal, gak sehati malah gak maksimal,” pesannya.

4. Ikuti orang yang menginspirasi kamu

Mau Jadi Pebisnis? Ini 5 Tips dari Presiden Inter MilanIDN Times

 

Selain orangtua yang juga pengusaha, Erick mengaku mengikuti jejak orang-orang yang sukses pada bidang media dan juga olahraga. Beberapa nama yang menjadi panutan Erick, antara lain: Jacob Oetama yang merupakan pendiri Surat Kabar Kompas dan saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia serta mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group Dahlan Iskan.

“Di olahraga saya adore pemain basket Jerry West dari Lakers. Seorang pemain basket, yang sekarang jadi manajer dan profesional. Nah ini hal-hal seperti ini saya follow,” jelasnya.

5. Jangan pernah berhenti belajar

Mau Jadi Pebisnis? Ini 5 Tips dari Presiden Inter Milanunsplash.com/Thought Catalog

Terakhir Erick berpesan agar kamu jangan pernah merasa cukup untuk belajar. Ia mencontohkan dirinya yang hingga saat ini masih banyak belajar sambil mengelola Asian Games 2018.

“Karena penting kita banyak belajar. Dalam posisi apapun kita gak pernah merasa cukup. Nih Asian Games saya banyak belajar. Belajar Perbedaan culture, pandangan,” pungkasnya.

#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #investasi #inspiratif #tokohinspiratif

Punya Kebiasaan Ini, Anda Pasti Orang Produktif

Liputan6.com, Jakarta Daripada menghabiskan waktu untuk menunda-nunda pekerjaan, ada cara untuk menunjukkan sisi produktivitas dari beberapa kebiasaan yang Anda lakukan. Hal-hal kecil ini bisa membantu Anda menjadi lebih produktif.

Dilansir dari Reader Digest pada Jumat (2/2/2018), ini dia beberapa kebiasaan yang bisa menunjukkan bahwa Anda pasti orang yang produktif

1. Fokus Untuk Bahagia

Salah satu studi di University of Warwick, Inggris, menemukan orang yang lebih bahagia, 12% lebih produktif di lingkungan kerja daripada rekan mereka yang tidak bahagia.

“Ini masuk akal terutama mengingat gejala depresi yang umum adalah penurunan motivasi dan perhatian,” kata Aparna Iyer MD, psikiater holistik dan asisten profesor di UT Southwestern Medical Center di Dallas, Texas.

Jika Anda melihat bahwa Anda sedang berjuang untuk mempertahankan pandangan positif, carilah saran untuk menjadi lebih positif. Selain itu, jangan ragu untuk mencari pertolongan.

“Perawatan untuk kesehatan mental dapat membantu Anda melihat sasaran dan mengelola permasalahan Anda secara efektif,” kata Dr Iyer menambahkan.

2. Memprioritaskan Kebugaran

Berolahraga memperbaiki mood Anda dengan melepaskan endorpin rasa lebih baik yang memberikan pemulihan stres dan meningkatkan produktivitas otak Anda.

Dengan memberikan ledakan aktivitas hingga 30 menit tiga sampai empat kali sehari dapat membantu Anda mencapai tujuan pribadi dan profesional Anda.

“Manfaat olahraga psikologis ini dapat terjadi dengan cepat setelah memulai latihan dan penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik – bahkan dengan intensitas rendah – dapat efektif untuk Anda,” kata Dr. Iyer.

Beristirahat

3. Mengambil Istirahat

Memberikan istirahat sangat poenting. Studi menunjukkan bahwa tugas yang berkepanjangan dan memerlukan tingkat fokus, energi, dan perhatian yang tinggi dapat menyebabkan Anda menjadi kurang produktif dan fokus.

“Menyisihkan sedikit waktu di sana-sini untuk melepaskan fokus Anda, dapat secara signifikan membantu mempertahankannya untuk waktu yang lebih lama,” kata Dr. Iyer.

Untuk merasa benar-benar bebas, keluarlah dari kursi Anda, berjalan-jalanlah di lingkungan, atau lebih baik lakukan yoga di sore hari.

4. Sebisa Mungkin Bekerja Dekat Jendela

Penelitian menunjukkan bahwa paparan sinar matahari meningkatkan kesejahteraan, kualitas tidur, dan tingkat aktivitas Anda.

Jika lingkungan kerja Anda membuat Anda tidak bisa duduk di samping jendela, Dr. Iyer menyarankan Anda agar meluangkan waktu di luar selama pagi hari, makan siang, atau setelah bekerja untuk meningkatkan paparan terhadap cahaya yang alami.

 

Jauhkan Alat-Alat Elektronik

5. Putuskan Alat-Alat Elektronik

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi yang berlebihan, terutama yang berhubungan dengan komputer, tidak hanya membuat Anda kurang produktif sepanjang waktu, tetapi juga dapat menyebabkan Anda menjadi lebih stres dan lelah.

Risa Stein, PhD, profesor psikologi di Rockhurst University di Kansas Citu menyarankan, untuk menyisihkan beberapa menit untuk menggunakan aplikasi relaksasi atau memindahkan lokasi fisik.

“Beritahu kontak Anda bahwa Anda hanya akan menanggapi e-mail antara jam-jam tertentu dalam sehari – dan tetap menggunakannya,” tambahnya.

6. Tidak Melakukan Semuanya Sekaligus

Demi kepentingan yang lebih baik, tetaplah berpegang pada satu tugas. “Semakin kita multi-task, semakin sedikit efisien dan produktif kita untu mencapai apa yang kita inginkan,” kata psikolog, Wyatt Fisher, PhD.

 

7. Tidur Nyenyak Sepanjang Malam

Penelitian telah menghubungkan kurang tidur dengan penurunan tingkat produktivitas, penurunan kinerja kerja, dan keselamatan yang buruk.

“Jika kekurangan, tentukan apakah pekerjaan Anda mampu membuat Anda tertidur. Dalam hal ini, Anda mungkin perlu menerapkan relaksasi saat waktu tidur atau memperbaiki kebersihan saat tidur, atau tetap tidur. Anda mungkin perlu melihat beberapa perilaku seperti makan atau minum terlalu dekat dengan waktu tidur,” kata Dr. Stein.

8. Merancang Tempat Kerja Agar Bebas Gangguan

Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik Anda memainkan peran besar dalam menentukan tingkat produktivitas.

“Lingkungan fisik yang paling optimal untuk produktif adalah tempat individu memiliki ruang untuk bekerja sendiri yang bebas dari percakapan-percakapan mengganggu baik tepat di sebelah mereka atau di lorong,” kata Dr. Stein

Menurut Dr. Stein, tempat yang baik untuk pertemuan adalah tempat yang terpisah dari area kerja individu.

Disadur dari

 #2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #investasicerdas #gayahidupproduktif

Generasi Millennial Mulai Irit Mengeluarkan Uang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Generasi millennial sering disebut membuang-buang uang untuk kesenangan sekilas seperti kopi dan makan siang yang digabung dengan sarapan pagi. Karena itu pula, generasi millennial dianggap tidak bisa membeli rumah.

Dikutip dari Metro, Senin (30/7) sebuah penelitian baru telah muncul untuk mengkonfirmasi hal ini. Disebutkan generasi millennial sebenarnya sangat berhati-hati mengeluarkan penghasilan mereka.

The Millennial Money Survey oleh F & C Investments telah menemukan generasi millennial tidak menolak untuk mengurangi pengeluaran. Alasan utama mengapa generasi millenial gagal menabung adalah terlalu banyak tagihan yang harus dibayar.

68 persen dari mereka yang diwawancarai mengatakan mereka bermaksud menghemat lebib banyak uang tahun ini daripada 2017. 59 persen mengklaim upaya menabung mereka digagalkan oleh tagihan penting.

60 persen lebih suka melewatkan acara khusus daripada meminjam uang. 35 persen generasi millenial mengatakan mereka lebih memilih mengurangi kehidupan sosial mereka daaripada meminta kenaikan gaji.

Hampir dua pertiga dari mereka bertujuan membeli properti, menikah, dan memulai sebuah keluarga di masa depan. Tetapi dengan 40 persen mengungkapkan utang menghentikan menjalankan rencana itu semua.

Selain itu, menurut survei rata-rata gaji kaum millennial Inggris Raya adalah sekitar 27 ribu poundsterling dan naik menjadi 37 ribu poundsterling di London. Menurut Ross Duncton dari F&C Investments mengatakan generasi millenial Inggris hanya bercita-cita mencapai apa yang dinikmati oleh generasi sebelumnya. Sementara beberapa dari mereka memiliki utang.

“Kenyataannya, sebagian besar adalah pembelanja yang masuk akal dan memiliki kendali atas uang mereka, meskipun kurangnya pendidikan dan penghasilan finansial formal,” ujar Duncton.

#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif #yukinvestasi

Meniru 5 Kebiasaan Pebisnis Kaya

TEMPO.CO, Jakarta – Bagaimana cara cepat menjadi orang kaya? Salah satunya adalah dengan banyak bergaul dengan pebisnis kaya. Mengapa? Karena kita bisa mempelajari dan mengimitasi apa yang mereka lakukan, meniru tindakannya, dan mengadopsi cara berpikirnya.

Nah, apa saja kebiasaan orang kaya yang membuat mereka kaya dan sukses? Berikut ini top five-nya.

1. Hemat

Dengan uang yang begitu banyak, seorang billionaire bisa membeli apa saja. Namun tak berarti mereka harus foya-foya. Mereka juga akan berhemat. Warren Buffett termasuk milader atau billionaire yang mau berhemat. Nah, berhemat juga menjadi kebiasaan billionaire lainnya.

2. Bangkit dari kegagalan

Jangan melihat para billionaire dari kondisi mereka saat ini. Jalan mereka tak selalu mulus. Mereka hanya minim mengeluh jika menghadapi masalah. Bahkan ketika masalah itu membuat mereka bangkrut. Mereka akan mencari jalan, lalu berusaha bangkit dari keterpurukannya.

Steve Jobs dipecat dari Apple, perusahaan yang didirikannya, saat usia 30 tahun. Namun ia kembali menjadi tulang punggung Apple dengan produk-produk andalannya yang menguasai dunia. Misalnya i-Pad. Sebelum kembali ke Apple, Steve Jobs bangkit dengan mendirikan perusahaan media, Pixar, yang memproduksi film Finding Nemo.

3. Menjaga reputasi

Orang-orang sukses bisa menjaga nama baik dan reputasinya. Ketika satu masalah menimpa, mereka tidak akan terpuruk karena. Peluang baru akan mudah ditemukan. Seperti Steve Jobs, ketika ia dikeluarkan dari Apple, ia masih bisa mendapat dukungan pendanaan dari pihak ketiga karena reputasi yang dimilikinya. Ini terbukti membuatnya bangkit.

4. Cerdik dalam bertindak

Para billionaire tak begitu saja menghambur-hamburkan uangnya uangnya. Mreka harus tahu uang yang dikeluarkan untuk apa apabila memberikannya pada seseorang. Sebab, bisa saja uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang tak patut yang bisa menyeretnya ke sebuah kasus.

5. Membeli barang dengan menawar

Mungkin Anda akan heran jika ada seorang billionaire menawar barang yang diinginkannya. Namun, ini cara jitu. Banyak di antaranya yang melakukan hal tersebut. Menawar atau menunggu barang turun harga merupakan cara para billionaire untuk berhemat. Salah satu contohnya adalah John Paulson, seorang fund manager kaya. Ketika menginginkan rumah impiannya, ia harus menunggu rumah itu masuk pasar lelang agar mendapatkan harga termurah. Padahal bisa saja ia langsung membelinya.

Ternyata para billionaire lain pun demikian. Mereka tak segan negosiasi untuk mendapatkan harga murah tatkala membeli sesuatu.

Artikel ini telah terbit di Pradiptasays

#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #yukinvestasi #gayahidupproduktif